Minat Baca Kurang? Benarkah

 

Sumber: http://i.huffpost.com/gen/1789484/images/o-CHILD-READING-facebook.jpg


                Sering kali kita dengar suatu kalimat Yang berkonutasi pesimistis berbunyi “ Minat baca siswa/i itu sangatlah kurang “, Kita dapat mengiyakan hal tersebut, melihat beberapa fakta yang ada, seperti sedikit kita jumpai teman siswa/i yang membawa apalagi membaca buku, dan bagi teman-teman pengurus OSIS pastilah mengetahui fakta bahwa hampir sebagian besar kelas tidak dapat disiplin dalam menulis karya tulis di mading kelas setiap minggunya, sehingga serig terjadi keterlambatan penerbitan di mading umum karena sedikitnya karya yang terkumpul dan juga akibat karya yang terkumpul tidak dapat memenuhi kualifikasi untuk dapat diterbitkan di mading umum, sehingga harus menunggu karya di minggu selanjutnya.

                Namun dalam pandangan penulis, kurangnya minat literasi siswa/i selain disebabkan karena faktor internal pada diri setiap siswa/i yang tidak mempunyai kecintaan terhadap buku, juga disebkan karena ketidak lengkapan sarana pendukung berupa perpustakaan, perpustakaaan di sini tidak lain hanya sebatas gudang penyimpanan buku-buku yang berdebu karena tidak adanya orang yang jangankan sampai membaca, melihat-lihat pun tidak ada, hal tersbut menurut hemat penulis di sebabkan karena buku-buku yang di pajang di perpustakaan di dominasi oleh buku-buku eksak, buku paket yang tidak digunakan dan buku-buku bermuatan berat lainnya, karena hal tersebut, etos baca siswa akan kecil karena sulit untuk siswa dapat menyukai buku-buku eksak semacam itu, seharusnya perpustakaan dapat menyediakan buku yang lebih berfariasi seperti buku dongeng, novel, dan sebagainya selain itu buku di Indonesia secara umum masih dianggap sebagai barang eksklusif bagi orang-orang yang yang dianggap akedemis, serius, kutu buku, dan lain-lain, apalagi kita yang hidup di lingkungan pesantren yang tidak di beri legalitas untuk mengoprasikan handphone.

                Pengalaman yang saya dapati juga dapat menjadi bukti bahwa sebenarnnya bukan minat bacanya yang kurang namun buku yang hendak dibaca tidak tersedia, saya mempunyai suatu kontrak dengan seorang penjual buku, dengan kontrak bagi hasil, saat saya menawarkan buku tersebut kepada teman-teman siswa/i, ternyata anemo mereka terhadap buku yang saya tawarkan cukup besar.

                Dilihat dari fakta tersebut maka kelengkapan perpustakaan merupakan hal yang sangatlah penting , bukan hanya ada dari segi bangunannya saja, namun bagaimana perpustakaan bisa dihidupkan dengan kegiatan-kegiatan keilmuan seperti diskusi, bedah buku dll. Namun hal tersebut belum dapat terealisasi di tempat kita. Perpustakaan di sini ibarat jasad tanpa ruh artinya bangunannya ada namun manajemen dan kegiatanyya yang mangkrak, kalau hal seperti itu belum bisa teratasi maka apakah benar minat baca yang tidak ada ?, ataukaah perpustakaanya yang hampa.

                                                                                                                        

Nobody (Tinta Hitam)

 

1 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama