Kata
Santri merupakan kata yang dikenal secara luas dalam masyarakat, bahkan santri
sering kali dientifikasikan sebagai orang yang mempunyai perilaku dan akhlak
yang baik dan mepunyai wawasan keilmuan agama yang lebih baik dari pada
masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu sebagai seorang santri, kita harus
paham, menguasai, dan dapat mengamalkan ilmu agama yang dipelajari di pondok pesantren,
berilah contoh yang baik terhadap orang yang non-santri, janganlah kita menjadi
santri yang hanya menyandang nama santri namun perilaku kita tidak mencerminkan
nilai-nilai kesantriaan.
Namun
telah banyak terjadi di zaman sekarang, nilai-nilai kesantrian telah luntur
seiring dengan kemjuan zaman, bahkan 75% dari santri berperilaku layaknya bukan
santri. Hal tersebut dipicu dari beberapa faktor diantaranya:
1.
Faktor Pertemanan
Pertemanan merupakan salah satu dari
beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam
pembentukan karakter Santri, Jadi sebagai Santri yang benar-benar Santri,
bijaklah dalam memilih teman, karena seperti sebuah pepatah berkata “Teman yang
baik akan membawa kita ke syurga”.
2.
Orang tua
Orang tua juga merupakan faktor terbesar dalam membentuk karakter anak, terutama Anaknya yang berstatus sebagai Santri, Karena semakin baik didikan dari orang tua maka akan semakin baik perilaku seorang anak, terutama ketika anak tersebut ada di rumahnya saat liburan, maka sudah seharusnya orang tua dapat menajadi kontroler terhadap anaknya agar tidak melupakan identitasnya sebagai seorang santri.
D’yra
Kerja Otak (XII RMC Girl)